penulis

penulis
Lovely Families

Minggu, 29 November 2015

JIKA AL QURAN DAPAT BERKATA TENTANGMU

 Ketika engkau masih kanak kanak, engkau adalah sahabat sejatiku....
Setiap sore hari sepulang sekolah, engkau dan kawan kawanmu membawaku ke surau ujung desa,
Disana engkau membacaku dengan suara kanak kanakmu yang bahagia,
Bersama uztaz dan teman temanmu.

Kau begitu menikmatiku. Dengan sarung dan songkok hitammu, kau mengelus dan membacaku dengan tanganmu yang masih kecil dan halus...
Dan setiap selesai membacaku, engkau menciumku tanda penghormatanmu yang besar......

Sekarang engkau telah dewasa. Engkau tidak lagi seperti yang dulu....!
Kau sungguh telah disibukkan dengan kehidupan duniamu dan sungguh melupakanku...
Kini engkau menganggapku hanyalah seonggok buku kecil,
Buku yang tidak penting. Sama dengan buku kecil lain yang bertumpukan dan berdebu di atas lemari bukumu...
Bahkan engkau tak tahu lagi letakku terjepit dibagian mana...

Dulu engkau rajin membacaku. Beberapa halaman pagi dan beberapa halaman petang......
Sekarang, pagi-pagi sambil minum kopi, yang rutin engkau lakukan adalah baca koran pagi atau nonton berita TV. 
Kau lebih bahagia dengan mereka meski yang mereka tawarkan padamu tidak lebih dari berita menggelisahkan hati, khayalan, ilusi dan cerita serta cercaan keburukan keburukan orang....
Waktu lainmu engkau habiskan dengan membaca buku buku karangan manusia.
Engkau menganggap dirimu ilmiah dan cerdas dengan membaca buku ciptaan manusia. Yang isinya tidak kurang dan lebih dari spekulasi dan pertentangan pendapat manusia yang tak ada habisnya....

Saat berangkat kerja pun hati dan pikiranmu disibukkan dengan rencana rencanamu hari itu. 
Disibukkan dengan ambisi dunia dan egomu. Dengan keinginanmu meraih pujian dunia dan rezeki duniawi. Sedemikian sibuk hatimu, hingga bahkan untuk membaca Al Fatihah dan Basmalah pun engkau tak sempat.

Di perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.
Sambil memikirkan rencana rencanamu serta memaki kehidupan sekelilingmu....
Tidak ada lagi lantunan ayat ayat Allah menggaung dimobilmu. Tidak ada seuntau kalimat zikirpun membasahi lidahmu...
Kau biarkan lidahmu memaki kehidupan. 
Tentang kemacetan, ketidakteraturan, sampah, pengemis, waktu yang singkat....

Di meja kerjamupun  aku tak ada. 
Yang ada hanyalah tumpukan kertas dan buku.
Dikomputermu aku tak ada. Yang ada hanyalah musik dan video favoritmu. 
Yang engkau putar saat engkau letih. Kau anggap mereka bisa membuatmu rileks.
Bahkan ketika lantunan azan terdengar, engkau melanjutkan musik dan kerjamu. Mungkin karena engkau menganggap shalat tak sepenting pekerjaanmu. 

Saat malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV. 
Menonton pertandingan sepak bola, musik, sinetron atau film. 
Atau kau habiskan waktumu dengan bercengekarama dengan teman temanmu. Bicara tentang hal tak jelas, gosip dan bisnis bisnismu. 
Adakah aku menjadi bagian pembicaraanmu walau beberapa menit?
Waktu malam lainmu engkau isi dengan handphonemu, berjam-jam engkau betah duduk, memelototi dan menjawab facebookmu, twitter, instagram dan email email.
Yang kebanyakan hanya berisi berita dan gambar sampah.
Adakah aku menjadi bagian percakapanmu walau beberapa menit?

Waktu pun cepat berlalu, aku menjadi semakin kusam dalam lemari.
Mengumpul debu di lapisi abu dan mungkin di makan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali.
Itu pun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu,
Engkau pun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu.
Dan kau tampaknya tidak peduli tentang hal itu...
Kau menganggap time is just time. What else?
Padahal tahukah engkau bahwa,
Setiap detik berlalu, makin kuranglah jatah umurmu…
Terus berkurang detik demi detik, 
Hingga saatmu tiba untuk kembali ke haribaan Tuhanmu.
Kubur sentiasa menunggu kedatanganmu. Dan merupakan terminal terakhirmu.

Apakah koran, TV, radio , handphone, komputer, dapat memberimu pertolongan saat engkau dikubur sendirian?
Tahukah engkau bahwa saat di kubur sendirian sambil menunggu sampai kiamat, engkau akan di periksa oleh para malaikat suruhan-Nya.
Dan tahukan engkau bahwa hanya aku dan amal baikmulah yang dapat menemani engkau dikubur?

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu.
Setiap saat berlalu, kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Mati tak mengenal usia, tak mengenal penyakit, tak mengenal tanggung jawabmu.
Bila saatmu tiba, engkau harus berangkat. Suka atau tak suka. Mau atau tak mau.

Tahukah engkau bahwa bila engkau selalu membaca dan mempelajariku,
Di kuburmu nanti, aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Atau sebagai bidadari yang cantik nan rupawan, yang akan membantu engkau membela diri dan menjawab pertanyaan malaikat malaikatNya?

Sadarlah wahai sahabatku.....
Aku ini lebih penting dari semua yang engkau anggap penting.
Hal lain hanya akan membawamu dalam urusan dunia yang membuatmu bingung dan cemas berkepanjangan, dan dikubur dan akhirat mereka tak bisa membantumu bahkan mencelakanmu.
Akulah nanti akan menjadi temanmu yang sesungguhnya. Yang akan membelamu dihadapan malaikat malaikatNya.
Tapi bagaimana aku dapat menjadi teman dan pembelamu kalo engkau sendiri meremehkanku dan tak mempedulikanku?

😥😥😥😥😥

0 komentar:

Posting Komentar