penulis

penulis
Lovely Families

Sabtu, 03 September 2016

WASPADA VIRUS ZIKA


Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan virus Zika sebagai darurat kesehatan masyarakat dunia.
Akibat virus Zika, ribuan bayi telah lahir dengan kondisi otak yang belum berkembang sepenuhnya.
Di sejumlah kawasan, status darurat nasional telah diberlakukan untuk mengatasi penyebaran virus Zika. Kebijakan ini tidak berlebihan mengingat sejumlah dokter menilai virus Zika kini sedang berkembang menjadi wabah. Untuk itu, para dokter mengimbau kaum perempuan di negara-negara yang terpapar Zika untuk menunda kehamilan.

Namun, ada begitu banyak tentang virus Zika yang belum diketahui khalayak awam.


Apakah Virus Zika itu?

Virus zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arovirus.

Apa gejala orang yang terpapar virus Zika?

Kasus kematian akibat virus Zika jarang terjadi dan hanya satu dari lima orang yang diduga terpapar menunjukkan gejala-gejalanya, antara lain.
  • Demam
  • Sakit Kepala
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot/Sakit pada Persendian
  • Sakit Kepala
  • Mata Merah dan Iritasi
  • Ruam
  • Terjadi peradangan Konjungtiva
  • Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun.
  • Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari.
  • Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis.
  • Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari
Sejumlah dokter di beberapa negara mengatakan virus Zika terkait dengan penyakit saraf langka, yaitu Sindrom Guillain-Barre, yang bisa menimbulkan lumpuh sementara
Sejauh ini belum ada vaksin atau pengobatan yang bisa menyembuhkan virus Zika sehingga pasien yang terpapar dianjurkan beristirahat dan minum banyak cairan.
Akan tetapi, kekhawatiran terbesar adalah imbas virus Zika terhadap janin di kandungan lantaran bisa menyebabkan pengecilan otak atau mikrosefali.

Siapa Yang Berisiko Terinfeksi Virus Zika?

Siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus zika memiliki risiko untuk terinfeksi termasuk ibu hamil.

Apakah yang dimaksud dengan mikrosefali?

Mikrosefali adalah suatu kondisi seorang bayi yang lahir dengan kepala kecil karena otak mereka tidak berkembang sepenuhnya di dalam kandungan.
Tingkat keparahannya beragam, namun bisa mematikan apabila otak sang bayi sangat tidak berkembang dan tidak mampu mengatur fungsi-fungsi vital di dalam tubuh. Beberapa bayi yang meninggal dunia memiliki virus Zika di dalam otak. Virus itu bahkan dideteksi di dalam plasenta dan air ketuban.
Kalaupun ada bayi yang selamat dari kondisi mikrosefali, mereka biasanya menghadapi disabilitas intelektual dan penundaan perkembangan tubuh.
WHO mengatakan ada ‘kesepakatan saintifik’ bahwa Zika menyebabkan mikrosefali dan Sindrom Guillain-Barre

Apakah aman untuk mendapatkan keturunan?


Beberapa negara menganjurkan kaum perempuan untuk menunda kehamilan sampai informasi rinci mengenai virus Zika terungkap.
Para ahli meyakini virus Zika terkait dengan komplikasi dalam kehamilan, termasuk keguguran, bayi meninggal dunia dalam kandungan, kelahiran prematur, dan masalah mata pada janin.
Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (USCDC) mengatakan virus Zika menetap di dalam darah selama satu pekan dan dapat ditularkan melalui hubungan seks.
“Virus itu tidak menyebabkan infeksi pada janin yang tercipta setelah virus dibersihkan dari darah. Saat ini belum ada bukti penularan virus Zika menyebabkan kelainan janin pada kehamilan berikutnya,” sebut USCDC.
WHO menganjurkan bagi para pasangan untuk memakai kondom saat berhubungan seks atau tidak berhubungan seks sama sekali selama delapan pekan jika pihak perempuan baru kembali dari kawasan yang terpapar virus Zika.
Jika pihak pria yang mengidap gejala virus Zika berencana menghamili pasangannya, maka dia tidak boleh berhubungan seks atau berhubungan seks memakai kondom selama enam bulan.

Mengapa WHO menyatakan darurat kesehatan publik?

WHO khawatir virus Zika menyebar jauh dan cepat dan menimbulkan konsekuensi yang parah.
Dengan menyatakan Zika sebagai “darurat kesehatan publik yang menjadi kekhawatiran internasional” virus tersebut dinyatakan sebagai ancaman global. Virus Zika kini sama pentingnya dengan virus Ebola.
Namun, tidak seperti virus Ebola yang mendapat penanganan serius di kawasan yang terpapar, fokus pada virus Zika dititikberatkan terhadap kaitannya dengan mikrosefali.
WHO akan mengoordinasikan uji coba dengan badan kesehatan sejumlah negara untuk menentukan seberapa besar risikonya.
WHO juga mendorong berbagai upaya untuk membasmi nyamuk yang menyebarkan virus Zika selagi mencari pengobatan atau vaksin untuk menghentikan virus tersebut.
Kerja tersebut akan tergantung dari uang yang didonasikan oleh negara-negara kepada WHO.

Dari mana Zika berasal?

Virus Zika pertama kali diidentifikasi pada kawanan monyet di Uganda pada 1947.
Kasus pada manusia pertama kali ditemukan di Nigeria pada 1954 dan sem pat mewabah di Afrika, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik.
Sebagian besar kasus yang terjadi berskala kecil dan tidak dianggap sebagai ancaman besar terhadap kesehatan manusia.
Namun, pada 2015, virus Zika mewabah di Brasil dan menyebar dengan cepat.
“Kebangkitan (virus Zika) yang saat ini menjadi pandemi dan meledak sangat luar biasa,” kata Institut Kesehatan Nasional AS.

Beberapa Negara yang pernah melaporkan keberadaan penyakit Virus Zika adalah: Barbados, Bolivia, Brasil, Cap Verde, Colombia, Dominican Republic, Ecuador, El Savador, French Guiana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela dan Yap

Bagaimana virus Zika disebarkan?

Virus Zika disebarkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk-nyamuk inilah yang juga menyebarkan demam berdarah dan virus chikungunya.

Spesies nyamuk ini dapat ditemukan di Benua Amerika, kecuali Kanada dan Cile karena cuaca di sana terlalu dingin. Nyamuk ini juga banyak berkembang biak di Benua Asia.

Kemudian, tidak seperti nyamuk penyebar malaria, nyamuk penyebar Zika aktif pada pagi dan siang hari.
Jika nyamuk-nyamuk itu mengisap darah orang yang terpapar Zika, nyamuk-nyamuk tersebut dapat menularkan Zika ke orang berikutnya yang mereka hisap darahnya.

Virus Zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.

Penularan melalui hubungan seksual, menurut WHO, juga dimungkinkan,

Berapa lama masa penularan?

Contoh kasus terbaik menunjukkan bahwa seseorang bisa menyebarkan virus Zika selama satu pekan setelah terinfeksi.
Di dalam cairan sperma, virus tersebut bisa bertahan selama dua pekan.
Sejumlah negara menganjurkan hubungan seks menggunakan kondom dan melarang seseorang mendonasi darah selama satu bulan setelah mengunjungi negara yang terpapar Zika.

Apa yang bisa khalayak lakukan jika terinfeksi Virus Zika?

Sejauh ini tiada obat yang bisa menyembuhkan orang yang terpapar Zika. Satu-satunya pilihan adalah mengurangi risiko terpapar nyamuk Aedes aegypti.

Jika terinfeksi Virus Zika maka lakkanlah hal-hal sebai berikut:
  • Istirahat cukup
  • Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
  • MInum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
  • Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (Non Stereoid Anti Inflamation) lainnya.
  • Cari pengobatan ke pelayanan kesehata terdekat

Bagaimana cara pencegahan penularan Virus Zika?


Pencegahan virus ini dapat dilakukan dengan:
  • Menghindari kontak dengan nyamuk.
  • Melakuka pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (mengura dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saaat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll)
  • Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK).
  • Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifiras fisik secara rutin dll.
  • Pada wanita hamil atau berencana hail harus melakukan perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari memakai wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodorant.

Vaksin Zika

Sejumlah pakar AS dari Institut Kesehatan Nasional mengatakan uji coba vaksin Zika amat mungkin dimulai pada September 2016. Jika hasilnya memuaskan, uji coba dengan skala lebih besar bisa dimulai awal 2017.
Skenario yang paling bagus adalah vaksin siap didistribusikan untuk umum pada awal 2018, kata mereka.
Sumber :
http://www.depkes.go.id/
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/09/160902_dunia_zika_explainer

Semoga Bermanfaat dipersembahkan Oleh :
nfyskincare.com
Nfy Skincare Cosmetics Ekslusive yang mampu mencerahkan dan menghilangkan Flek hitam dan penuaan dini. yang sudah terdaftas BPOM

0 komentar:

Posting Komentar